Tuesday, 15 January 2013

Salah faham hamba T_T

Assalamualaikum.

Hari ni topik kita ialah salah faham.

Ianya merupakan sesuatu dari kisah hamba sendirilah ya. Tak baik bercerita tentang orang dalam blog kan? Cerita tentang orang dengan teman-teman rapat dan keluarga sahaja (cewah boleh pula, jangan mengumpat lah woi dengan siapa-siapa pun~)

Salah faham. Kita selalu 'expect' orang faham kita. Bila perselisihan berlaku, kita pun kata

"awak salah faham dengan saya"

atau

"dia tu, salah faham dengan saya. Saya tak bermaksud begitu pun"

Itu contohlah. Biasa dengar kan?

Macam mana pula bila kita yang salah faham dengan orang lain? Pernah terfikir tak?

Hamba baru terfikir, setelah satu situasi salah faham mengejutkan diri hamba dari terus lena menuduh orang lain yang sentiasa salah faham pada kita.

SITUASI

Jam 10:30 malam

Mengisi minyak kereta di stesen Shell Wangsa Maju. Hamba ke kaunter dan bayar, ibu hamba mengisi minyak di kereta.

Selesai, kereta meluncur keluar untuk pulang ke rumah. Dalam perjalanan, ibu hamba 'sense' ada kereta mengikut dekat. Perlahan pula tu.

"Eh dekatnya dia ikut"

Kemudian kereta itu terus meluncur melepasi kereta yang dipandu ibu hamba. Seorang penumpang kereta itu yang duduk di bahagian belakang mengeluarkan tangan sambil menunjuk-nunjuk ke arah kereta kami. Kereta itu dikenderai sekumpulan pemuda, maka bila mereka tunjuk-tunjuk, timbul sangkaan buruk belaka.

Hamba: Kenapa tunjuk-tunjuk tu?

Ibu: Entah

Hamba: Otak tak betul kot, kesian.

Kemudian ibu mengikut satu jalan pintas kecil yang lazim diikuti mereka yang menyukai jalan pintas. Tiba-tiba sebuah motorsikal membunyikan hon.

Ibu memandang 'side mirror', lantas terus mengetahui permaslahatan sebenar.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TT_________TT

Rupa-rupanya pemuda-pemuda dalam kereta tadi berniat baik. Rupa-rupanya motorsikal itu membunyikan hon kerana tempat isi minyak kereta kami tidak bertutup.

Menyesal hamba. Terlajak kata tidak boleh diundur tetapi hamba berharap dengan amat agar Allah swt mengampunkan dosa hamba yang berkata keji tanpa mengetahui perkara sebenar.

Begitulah kisah salah faham hamba hari ini. Itulah, lain kali jangan asyik melihat kesalahan orang lain sambil mencipta alasan untuk setiap kesalahan diri. Diri kita bukan sang sempurna seperti yang difikirkan. Ada masanya memang kita berada di pihak yang betul. Tetapi ada kalanya juga kita harus mengakui kesilapan kerana pokok pelajaran hidup adalah kesilapan. Kalau tak pernah mengaku salah tak akan belajarlah sampai bila-bila. Jangan takut ya untuk mengakui kelemahan diri. Mengakui kelemahan dan kekurangan tidak bererti kamu hina, bahkan itulah yang dapat menaikkan semangat dirimu untuk berubah menjadi lebih baik lagi.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Senjata paling tajam daripada pedang dan pisau ialah mata pena dan lidah.

Pedang dan pisau hanya dapat memotong jasad-jasad yang terlihat oleh mata, sedangkan lidah boleh memutuskan sama sekali hubungan silaturrahim, boleh menyebabkan tergurisnya sekeping hati dan boleh pula memakan diri.

Mata pena, boleh mencipta seribu rasa. Hebatnya kuasa dakwat yang membentuk aksara-aksara menjadi sebuah karya ajaib yang mengundang tawa, menghiris luka, menoktah kata.

No comments:

Post a Comment